"Seorang pengusaha harus mampu mengusahakan yang tidak ada supaya menjadi ada dan dari yang ada supaya menjadi berlipat ganda. "
(A.A. Baramuli)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita hampir tidak bisa dipisahkan dengan bunga. Setiap hari kita melihat banyak bunga. Ada ungkapan "Katakanlah dengan bahasa bunga". Memberi ucapan selamat ulang tahun, kita mengirim bunga. Mengungkapkan cinta pada seseorang, kita memberi bunga. Ada anak yang dilahirkan, kita beri ucapan selamat... kita kirim bunga. Seorang kawan diwisuda, kita memberi bunga. Dekorasi seminar, simposium, rapat, lokakarya, dan lainnya selalu dihiasi bunga, walaupun kadang bunga palsu. Orang Batak, kalau memberi nama anaknya, yang kebetulan perempuan, kebetulan melihat bunga, akan diberi nama bunga, misalnya: Bunga Sitorus. Sampai upacara kematian juga, selalu menyertai...
Seni merangkai bunga sudah dikenal sejak zaman dahulu. Dan dalam kurun waktu yang telah berjalan, seni merangkai bunga tumbuh sesuai dengan perkembangan zaman. Namanya merangkai bunga, tentu yang menjadi bahan pokoknya adalah bunga, selain wadah yang beragam dan perlengkapan teknis yang lain, daun merupakan taman terpenting dalam sebuah rangkaian.
Sepanjang perkembangan seni merangkai bunga, bisnis dalam hubungannya dengan 'perbungaan' yang asli maupun yang dikeringkan atau bunga palsu pun, masih tetap eksis dan laris manis. Penggunaan bunga sebagai pelengkap merupakan pilihan para seniman dekorator dengan jenis yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Namun, dalam satu dua dekade terakhir, kreativitas para seniman eksterior dan interior cenderung meningkat dan pemakaian bahan dari bunga juga makin bervariasi, dalam hal ini terkait juga dengan meningkatnya perkembangan agrokultura secara umum.
Buah dan daun sebagai penunjang rangkaian bungan pun semakin banyak jenisnya, banyak di antaranya digunakan sebagai aksen atau fokus dalam rangkaian. Buah-buahan dari berbagai jenis tanaman dipilih, karena beberapa alasan, antara lain: bentuknya yang unik, warnanya yang menarik, tekstur yang lembut atau kasar, kekuatan atau kemampuan bertahan segar dalam rangkaian, mudah diperoleh, dan tidak berbahaya seperti menimbulkan iritasi atau beracun.
Bentuk buah yang bulat, bulat panjang, bulat telor, bulat pipih sampai bentuk panjang seperti ular dan yang tidak beraturan dapat memberikan inspirasi untuk rangkaian bunga yang unik dan khas bagi setiap seniman bunga. Demikian juga, warna yang beraneka ragam mulai dari hijau tua, hijau muda, ungu, merah, kuning, oranye, dan sebagiannya, dapat mempengaruhi pembentukan karakter sebuah rangkaian bunga yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi lingkungan. Ukuran buah yang sangat bervariasi, mulai dari ukuran beberapa mili sampai yang beratnya lebih dari satu kilo, juga membentuk corak yang khas bagi rangkaian atau pagelaran bunga.
Jenis buah yang dapat dimakan sebagai buah maupun sebagai sayuran pun tak luput sebagai pemanis dalam rangkaian bunga, misalnya manggis, delima, jambu air, belimbing, sawo durian atau kenitu, anggur, tomat, terung, paria dan masih banyak lagi. Beberapa contoh buah yang tidak lazim dimakan dan belum banyak dikenal sebagai bagian dari bahan rangkaian bunga yang dapat digunakan, seperti berikut:
- Palem Kol (Licuala grandis),
- Palem Buntut Ikan (Caryota mitis),
- Palem Putri (Veitchia merrillii), Adonidia merrillii.
- Palem Bingbin (Pinanga coronata),
- Opa Zak atau Kantung Kopos (Asclepias physocarpa),
- Anggur Laut atau Sea Grape (Cocoloba uvivera),
- Duranta (Duranta repens),
- Pinang Jambe (Areca catechu),
- Buah Rendang (Carissa caranda),
No comments:
Post a Comment